Dicap sebagai salah satu band yang menghibur, Discri-Discri nyatanya memang adalah kelompok musik yang kocak.
Meski mengaku menganut faham Punk and Skin, namun aksi panggung mereka tidak lah seserius aliran yang diusung.
Pernah melejit lewat single Bersatu Di Kota Serang, saat itu band yang dikomandoi oleh Iip Midun ini, masih bernama Discrimination.
Nomor itu tidak hanya diselipkan dalam album perdana mereka tahun 2005, Jangan Ikuti Kami, namun juga tercantum dalam album kompilasi peruntuh hegemoni festival di Banten, Untuk Hari Esok.
Lewat single ini, klub sepakbola Perserang seolah mendapat anthem dalam setiap laganya. Karena tiap kali Perserang bertanding, nada Bersatu Di Kota Serang kerap menggema disudut stadion.
Kedahsyatan lagu itu berimbas terhadap penjualan fisik album mereka. Jangan Ikuti Kami berhasil terjual sekitar 680 copy. Angka yang cukup fantastis untuk band skala lokal.
Melewati medio 2010, mereka masih eksis dan tetap melaju meski sempat diterpa gonjang ganjing ganti personil.
Bahkan ditahun 2013, nama mereka ikut andil dalam album kompilasi Fight Back! besutan Insomnia Entertainment dengan menyumbang lagu bertajuk Kabarmu.
Namun setelah itu, mereka mengubah pelafalan namanya menjadi Discri-Discri. Hal itu secara tidak langsung pun memengaruhi cara bermusik Midun cs.
Sampai akhirnya tahun 2016, mereka melepas album, Kita Tetap Sama.
*Unggahan album ini sudah mendapat persetujuan dari managemen Discri Discri.
InsomniaEnt hanya bersifat mengunggah untuk menyebarkan karya-karya #LocalDistortion saja. Sekaligus mengarsipkan karya band bersangkutan secara digital. Untuk mengapresiasi musisi, kami imbau untuk membeli cd dan lagu original dalam bentuk fisik atau digital.
Tolong dukung Band Lokal Anda & beli CD asli, Merchandise dan Putar musik mereka di berbagai platform music streaming atau hadir langsung menonton Live Performance mereka!!
